Selasa, 08 September 2020

TIPS PENANGGULAN PENYAKIT PADA MANGGA

Penyakit merupakan hal yang tak asing lagi menyerang seluruh tanaman yang ada di bumi ini. Tidak hanya tanaman mangga, manusia dan hewan pun sering terkena penyakit. Tak terkecuali tanaman mangga. Tanaman mangga termasuk tanaman yang sering diserang penyakit.


Penyakit yang menyerang tanaman mangga bukan karena tidak ada penyebabnya. Pasti ada penyebab dari serangan penyakit terhadap tanaman mangga. Pada umumnya, penyebab dari serangan penyakit pada mangga adalah karena adanya hewan pengganggu seperti virus, bakteri, dan lain sebagainya.

Hewan penggangg tersebut datang disebabkan oleh genangan air dan lingkungan sekitar yang kurang diperhatikan. Lingkungan yang kurang bersih memang akan membuat hewan pengganggu sering datang dan menyerang tanaman mangga.

Untuk mencegah datangnya penyakit, sebaiknya jaga kebersihan dan usahakan tidak ada genangan air yang akan menyebabkan hewan pengganggu datang lalu menyerang tanaman mangga.


Penyakit Mangga diplodia

Penyakit diplodia merupakan salah satu jenis penyakit yang sering menyerang tanaman mangga. Penyakit diplodia ini ddisebabkan oleh cendawan. Penyakit dengan nama latin Botrypodiaplodia theobromae ini sering menyerang tanaman mangga pada bagian batang dan juga ranting.

Penyakit diplodia ini merupakan penyakit yang dapat menyerang melalui ranting atau batang yang terluka akibat benda tajam. Gejala yang akan ditimbulkan dari serangan penyakit diplodia adalah kulit ranting atau kulit batang pecah-pecah. Kadang-kadang juga akan megeluarkan cairan pada batang yang berwarna cokelat bercampur hitam.

Jika terdapat gejala seperti itu, berarti tanaman mangga telah terserang penyakit diplodia. Jika telah timbul gejala seperti ini, sebaiknya langsung dilakukan pengendalian dengan cara mengupas kulit batang atau ranting yang terserang penyakit tersebut lalu dioles dengan fungisida benlate setiap seminggu sekali.


Cara kedua yang dapat dipakai untuk mengendalikan penyakit diplodia adalah dengan memotong lalu membakar ranting atau batang yang telah terserang penyakit diplodia. Jika tanaman mangga telah terserang penyakit diplodia, usahakan langsung dikendalikan supaya tidak terserang tanaman mangga lainnya.

Penyakit Mangga antraknose


Penyebab dari penyakit antraknose adalah jamur. Penyakit antraknosa menyerang hampir seluruh bagian dari tanaman mangga. Seperti bagian ranting, daun, buah, dan bunga. Penyakit antraknosa inilah yang paling ditakutkan oleh pembudidaya mangga karena sangat berisiko menyebabkan kematian pada tanaman mangga.

Peyakit dengan nama latin Colletorichum gloeosporodes ini mengeluarkan gejala jika menyerang tanaman mangga. Gejala yang ditimbulkan dari serangan penyakit antraknose aalah timbulnya bercak berwarna cokelat seperti berkarat pada daun yang diserang penyakit ini.

Sedangkan jika yang diserang penyakit antraknose adalah bagian buah mangga, gejala yang ditimbulkan adalah timbulnya bercak berwarna cokelat. Lama kelamaan, bercak ini berubah menjadi membusuk dan membentuk bulatan yang besar.
Advertisements

Untuk mengendalikan penyakit antraknose caranya adalah dengan menyemprotkan cairan fungsida berbentuk Delsene dengan dosis yang telah ditentukan.

Penyakit Mangga cendawan jelaga

Penyakit cendawan jelaga merupakan salah satu jenis penyakit yang sering menyerang tanaman mangga. Penyakit cendawan jelaga disebabkan oleh virus yang bernama virus Meliola mangifera. Gejala yang ditimbulkan dari serangan penyakit cendawan jelaga adalah daun tanaman mangga yang awalnya berwarna hijau berubah warna menjadi berwarna hitam.

Penyakit cendawan jelaga datang menyerang tanaman mangga disebabkan oleh serangga yang menghasilkan cairan yang manis. Cendawan penyebab penyakit ini sangat menyukai cairan manis yang dihasilkan oleh serangga.


Untuk mengatasi penyakit cendawan jelaga caranya adalah dengan menghilangkan terlebih dahulu serangga yang menghasilkan cairan yang manis penyebab dari timbulnya penyakit cendawan jelaga. Untuk memusnahkan serangga ini caranya adalah dengan menggunakan tepung belerang.

Penyakit Mangga bercak karat merah

Penyakit bercak karat merah ini hampir menyerang seluruh bagian tanaman mangga. Penyakit ayng disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporiodes ini menyerang bagian tanaman mangga seperti tunas, ranting, ddan bunga. Pada saat tanaman mangga ingin berbunga, bunganya tersebut akan habis diserang oleh penyakit bercak karat merah.

Akibatnya, buah yang akan dihasilkan pada saat panen akan berkurang. Bahkan, penyakit bercak karat merah juga akan mengakibatkan kegagalan panen pada tanaman mangga. Untuk mengatasi penyakit bercak karat merah caranya adalah dengan memotong daun yang diserang penyakit bercak karat merah.

Namun, jika penyerang penyakit bercak karat merah telah parah, hal yang dapat dilakukan adalah dengan menyemprotkan cairan fungisida sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
Penyakit kudis pada buah mangga

Penyakit kudis ini menyerang bagian buah, bunga, batang, dan ranting tanaman mangga. Gejala yang ditimbulkan dari serangan penyakit kudia ini adalah timbulnya bercak berwarna kuning pada bagian tanaman mangga yang telah diserang dengan penyakit kudis ini.

Untuk mengatasi penyakit kudis adalah dengan pemangkasan pada bagian tanaman mangga yang terserang penyakit kudis ini. Jika tidak dapat dikendalikan dengan cara seperti itu, cara lainnya juga dapat dipakai. Caranya adalah dengan menyemprotkan cairan fungsida sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.


Gulma Mangga

Gulma juga termasuk salah satu jenis penyakit yang sering menyerang tanaman mangga. Gulma ini sangat berbahaya bagi tanaman mangga karena gulma dapat menyerap sari-sari makanan yang harusnya diberikan pada tanaman mangga tetapi dihisap oleh gulma. Akibatnya, tanaman mangga tidak bisa mendapatkan sari-sari makanan yang penuh karena telah dibagi dengan gulma.

Untuk mengatasi gulma ini, caranya adalah dengan memotong ranting dari gulma tersebut kemudian membakarnya. Karena sifat dari gulma ini berpindah-pindah. Jadi pembudidaya mangga harus setiap harinya memeriksa apakah tanaman mangganya ada gulma atau tidak.